Demonstrasi damai yang berubah menjadi berdarah-darah dan telah menyebabkan korban tewas hingga 400an orang ini belum juga berakhir setidaknya sampai 9 Februari ini, kengototan Husni Mubarak yang tetap bersikukuh di podium kepresidenannya seolah tuli dan tidak mau mendengarkan suara hati nurani rakyat.
Omar Sulaiman yang ditunjuk menjadi wakil presidennya bukan solusi yang diinginkan oleh rakyat Mesir yang sebenarnya.
Omar Sulaiman hanya dianggap sebagai kepanjang tanganan dari Mubarak saja yang berniat untuk terus menjadi penguasa diktator dan selalu menjual opsi kepada AS apabila Mubarak turun maka akan terjadi kekacauan politik yang besar.
Belum lagi ancaman dari kelompok oposisi garis keras seperti Ikhwanul Muslimim, kelompok ini dianggap radikal dan bertentangan dengan kepentingan AS, maka dari itu AS harus melindungi Mubarak beserta kepentingannya, kalau tidak maka kelompok-kelompok seperti inilah yang dikhawatirkan akan masuk dan menjadi penguasa di Mesir kelak dimasa yang akan datang.
Dua kartu truf itulah yang selalu "dijual" oleh Mubarak kepada sekutu terdekatnya yaitu AS, sehingga ia rela mengabaikan rakyatnya sendiri demi harta dan kekuasaan.
(photos taken from earabgirls.com,vivanews.com and any source)
0 komentar:
Posting Komentar