Jumat, 20 Mei 2011

Al-Qaeda sebagai merk baru dagangan AS dalam Kapitalisasi dunia

Hari ini, atau Era kini yang memunculkan Al-Qaeda sebagai sosok antagonis dari pihak AS membuat permasalahan Teror semakin kompleks dan seolah tidak ada habisnya, karena Terorisme itu adalah alat perjuangan atau sengaja diciptakan untuk memperoleh "Porfitabilitas" dengan apa yang mereka sebut Ekonomi Kapitalis, sesuai teori Bapak Kapitalis Klasik, Adam Smith yang mengatakan bahwa usaha adalah untuk memperoleh keuntungan, dan dari keuntungan itu dipakai untuk modal usaha kembali, begitu seterusnya, dan bahwasanya apa yang mereka sebut sebagai negara dunia ketiga adalah sebagai "ladang subur" untuk menyerap kekayaan mereka habis-habisan tanpa perduli halal atau haram.

Lahirnya sosok Al-Qaeda adalah sebagai "penjaga stabilitas" politik ekonomi AS itu sendiri, bayangkan apabila kelompok ini tidak ada, berapa banyak senjata-senjata AS yang tidak terpakai nantinya, berapa banyak proyek Minyak mereka yang tidak dapat dijalankan, berapa banyak kepentingan-kepentingan politik AS dan hegemoni dunia dalam menenetang Imperialis baru yaitu "China" bisa mereka lakukan. 
Invasi AS dan Nato ke Lybia adalah untuk menjaga stabilitas usaha minyak mereka di negara tersebut, karena hampir 40% Perusahaan Eksportir Minyak di Lybia di kuasai oleh Perusahaan dari China, sebut saja CNPC(Chinese National Petroleum Company), apabila hal ini dibiarkan maka hegemoni AS makin lama dan perlahan akan terkikis habis sehingga kebutuhan konsumsi mereka akan minyal sebesar 25% menjadi tidak terpenuhi, ditambah fakta miris bahwa negara ini hanya memiliki 2,5% cadangan minyak.
Hampir 20 besar negara di dunia pemilik cadangan terbesar minyak dunia berasal dari Timur Tengah, dan hampir 2/3 penduduk miskin dunia pula tinggal di kawasan ini, lantas mengapa hal ini bisa terjadi? adanya faktor keserakahan dalam membangun negara yang militeristik dan diktarorisme membuat segalanya menjadi mudah, Husni Mubarak semasa menjabat sebagai Kepala Pemerintahan di Mesir, menjual minyak yang begitu murah kepada Israel dan ia juga menimbun uang hampir triliunan rupiah sementara hampir 40% rakyat Mesir hidup dibawah garis kemiskinan, adanya faktor ketakutan dengan melakukan  "Packaging" pejanjian Camp David tahun 1979 membuat semua orang terlena, karena adanya bayaran mahal dari perjanjian ini, yaitu kemiskinan yang melanda kawasan Mesir yang kemudian memicu disintegrasi Politik hasil dari efek domino yang tengah melanda Timur Tengah saat ini.
Masih adanya media di Indonesia yang tidak dapat berfikir kritis dan selalu "melegalkan" legitimasi AS dan mengkambinghitamkan apa yang disebut "Teroris", membuat kita semua seharusnya berfikir, apakah Teror itu ancaman nyata, atau teror itu diciptakan oleh AS sendiri?? 
Terorisme itu harus diberantas, tapi pencipta dari Terorisme itu sendiri harus mendapatkan atensi dan tekanan, agar proyek "kapitalisme" ini dapat diselesaikan dengan jalan damai dan baik, bukan kekerasan berlabel "Demokrasi"



Rabu, 04 Mei 2011

Feminisme Pemimpin Negara di Dunia (Part 2)

1. Julia Gillard
Julia Eileen Gillard atau lebih dikenal dengan nama "Gillie" (lahir di Barry, Wales, 29 September 1961; umur 49 tahun) adalah Perdana Menteri Australia ke-27 dan wanita pertama yang menjadi perdana menteri Australia.
Julia Gillard menjadi perempuan Perdana Menteri pertama di Australia, setelah Kevin Rudd, meletakkan jabatan sebagai pemimpin Partai Buruh.
"Perdana menteri berikutnya dari Partai Buruh dan perempuan perdana menteri pertama di negeri ini ialah Julia Gillard," kata pejabat kaukus Michael Forshaw kepada wartawan di Canberra, setelah keluar dari ruang pertemuan partai.

2.Iveta Radicova
Perdana Menteri Wanita pertama tidak hanya ada di Australia, kini kekuasaan dari koalisi tengah beraliran kiri di Slovakia diambil alih oleh Iveta Radicoca yang mampu meraih suara mayoritas pada pemilu parlemen.
veta yang memenangkan pemilu tersebut mampu mengalahkan dominasi kabinet koalisi tiga partai beraliran kiri pimpinan Perdana Menteri Robert Fico.

3. Hillary Clinton
Hillary Rodham Clinton (lahir di Chicago, Illinois, 26 Oktober 1947; umur 63 tahun dengan nama Hillary Diane Rodham ) adalah senator junior Amerika Serikat dari negara bagian New York, suatu jabatan yang dimulai pada 3 Januari 2001. Ia menikah dengan Bill Clinton, Presiden Amerika Serikat ke-42 dan Ibu Negara Amerika Serikat selama dua masa jabatan (1993 - 2001). Sebelumnya, ia adalah seorang pengacara.
Hillary Rodham dilahirkan di Chicago, Illinois, dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Methodist di Park Ridge, Illinois.
Lulus dari Sekolah Hukum Yale pada tahun 1973, ia pindah ke Arkansas pada tahun 1974 dan kemudian menikahi Bill Clinton pada 1975. Ia lalu menjadi rekan wanita pertama di Firma Hukum Rose pada tahun 1979 dan dua kali tercatat sebagai salah seorang dari 100 pengacara paling berpengaruh di Amerika.
Sebagai Ibu Negara Amerika Serikat, rancangan layanan kesehatan Clinton yang merupakan inisiatif terbesarnya gagal disetujui Kongres pada tahun 1994. Pada tahun 1997 dan 1999, Clinton berperan dalam pembentukan Program Asurasi Kesehatan Anak-Anak Negara (State Children's Health Insurance Program), Undang-Undang Adopsi dan Keluarga Aman (Adoption and Safe Families Act), dan Undang-Undang Kemandirian Asuhan Keluarga (Foster Care Independence Act).

4. Benazir Bhutto
Benazir Bhutto lahir di Karachi, 21 Juni 1953 – meninggal di Rawalpindi, Pakistan, 27 Desember 2007 pada umur 54 tahun adalah perempuan pertama yang memimpin sebuah negara Muslim di masa pasca-kolonial. Bhutto yang karismatis terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 1988, namun 20 bulan kemudian ia digulingkan oleh presiden negara itu yang didukung militer, Ghulam Ishaq Khan, yang secara kontroversial menggunakan Amandemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa diselenggarakannya pemilihan umum. Bhutto terpilih kembali pada 1993 namun tiga tahun kemudian diberhentikan di tengah-tengah berbagai skandal korupsi oleh presiden yang berkuasa waktu itu, Farooq Leghari, yang juga menggunakan kekuasaan pertimbangan khusus yang diberikan oleh Amandemen ke-8
Benazir terbunuh pada tanggal 27 Desember 2007 dengan ditembak di bagian leher oleh seorang pembunuh yang kemudian juga meledakkan sebuah bom bunuh diri. Pembunuhan ini terjadi ketika ia baru saja meninggalkan Liaquat National Bagh di Rawalpindi dalam rangka kampanye pemilihan umum di awal tahun 2008.
Ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada hari itu juga.

(Sumber : Any Source, wikipedia.co.id, etc)

Daftar Blog Saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger