Senin, 31 Desember 2012

The Bourne Legacy : Outcome Kepanjangan Tangan Treadstone

Dalam The Bourne Legacy, yang merupakan film ke 4 dalam serial The Bourne, mereka memiliki program baru, yaitu Mission Outcome, program ini sama persis dengan Treadstone, hanya saja mereka kebanyakan menumpuk para agen mata-matanya di Asia, seperti Pakistan, Iran, & Korea
Suatu hari Direktur CIA, Ezra Kramer menemukan gejala tidak beres dengan agensinya, hal ini diakibatkan Bourne lolos dan mereka berfikir bahwa Bourne akan melakukan aksi balasan kepada CIA karena telah membunuh kekasihnya, Marie di Goa India, sebuah operasi pembunuhan yang dijalankan oleh Deputi Direktur CIA saat itu, Ward Abott.
Aaron Cross, sebagai Outcome#5 adalah agen yang kritis dan banyak pertanyaan dalam pikirannya, semasa pelatihannya di Alaska, ia selalu berfikir, ada berapa banyak orang2 seperti dia diluar sana, apa yang mereka lakukan, dsb. Sebagai upaya untuk peningkatan kemampuan, mereka harus meminum pil biru & hijau untuk pengembangan kecerdasan, intelijensi, & kekuatan.
Eric Byer, pensiunan CIA, memiliki ide untuk menghancurkan para agen2 nya dalam upayanya untuk memotong kemungkinan infeksi yang akan menjalar ke program outcome, karena proyek sebelumnya, Yaitu Treadstone, Blackbriar sedang dalam pemeriksaan badan komite intelijen AS, belum lagi beredar video di youtube bahwa Hilcott[pemimpin Outcome & Albert Hirch [pemimpin Treadstone] ternyata saling kenal satu sama lain, ini menjadi sinyalir bahaya bagi Outcome, apabila treadstone sampai terbongkar keakar2nya, dikhaawatirkan Outcome juga akan terkena dampaknya.
US Drone pun dikirim untuk membunuh Aaron Cross, namun sayang kecerdikan Aaron berhasil membuat dirinya lolos dalam operasi tersebut. Upaya penghancuran Mission Outcome tidak selesai sampai disitu, mereka pun mendoktrinasi Dr. Foite, disebuah Lab. pengembangan program Outcome, Sterysin Montana untuk membunuh dan menembaki semua orang yang ada dalam laboratorium tersebut.
Salah satu dokter dalam program tersebut, yaitu dr Martha Shearing berhasil lolos dari usaha pembunuhan maut tersebut. to be continued

Minggu, 02 Desember 2012

Jason Bourne: Sang Pembunuh Terlatih CIA

Bagi penggemar film trilogy Bourne, mungkin nama ini sudah tidak asing lagi, ya Jason Bourne adalah Seorang pembunuh terlatih CIA yang bertugas untuk menghabisi nyawa setiap orang yang dianggap pembangkang oleh Amerika. Dr. Albert Hirch seorang kepala Operasi Program Treadstone, yaitu program sepasukan pembunuh yang diciptakan CIA, yang bertujuan untuk melindungi nyawa orang Amerika, karena dimata seorang Dr. Hirch bahwa ia adalah seorang patriot, Amerika sekarang hidup diujung pisau.
Treadstone dilatih oleh Conklin, seorang pelatih kepala program yang telah melatih agen-agen mereka dengan sangat keras & baik, Bourne adalah agen terbaik-nya, sampai suatu saat Bourne gagal melakukan tugasnya untuk membunuh politisi Nykwana Wombosi, & tertembak dua kali oleh Wombosi lalu terlempar kelaut dan berakhir dirinya dengan lupa ingatan, Amnesia. Bourne tidak ingat apapun lagi, sampai suatu ia bertemu dengan seorang wanita nomaden, Marie Kruetz yang menjadi pendamping hidupnya untuk berusaha mengingat kembali tentang siapa sebenarnya Bourne, identitas yang hilang yang kemudian dicuri memorinya oleh Sekelompok pejabat korup ditubuh CIA, yang telah menghilangkan dana 20 juta dollar untuk melakukan perjanjian kotor dengan pengusaha Minyak asal Russia.
Nicolette Parson adalah seorang mata-mata CIA yang bekerja dibagian logistik, ialah yang bertanggung jawab terhadap segala jenis modifikasi perilaku para agent Treadstone, sensitifitas cahaya, marah, depresi, stress, & program peningkatan agent, para Agent tidak pernah dilatih untuk melakukan pembunuhan secara acak, mereka selalu punya tujuan.
Blackbriar adalah suatu program pengembangan dari treadstone, berfungsi untuk melakukan pengintaian, pengumpulan data, tidak ada birokrasi bahkan upaya terminasi terhadap lawan yang dianggap sebagai ancaman, itulah istimewanya kita, kata Noah Vossen deputi direktur CIA.
Bourne selama hidupnya telah melakukan sejumlah “Assassination” terhadap beberapa tokoh penting, ia berusaha mencari jejak terhadap orang yang pernah ia bunuh. Vladimir Neski, seorang tokoh reformis Russia yang nyawanya ia habisi membuat perasaan bersalah dalam dirinya.
Disinilah awal “dirty little secret” dimulai, atasan Conklin Ward Abbott & Gretkov, pengusaha minyak Russia membuat konspirasi, yaitu mencuri identitas Bourne karena kelicikan mereka berdua akan diselidiki oleh Pamela Landy, Deputi Direktur CIA yang ikut memburu Bourne di Berlin, Jerman. “Kami sama-sama menginginkan kan Bourne, namun kami mengurus Bourne dengan cara berbeda, Pam Landy” To be continued

Sabtu, 17 Maret 2012

Syria Under Attack

Kejatuhan Rezim Al Assad mungkin oleh sebagian kalangan dinilai akan sebentar lagi berada diambang mata, terutama media barat seperti Amerika Serikat yang terus menerus berkoar-koar melalui berbagai pidatonya yang disampaikan oleh Presiden Barrack Obama, dengan mengatakan bahwa rezim Assad di Suriah sebentar lagi akan hancur. Namun faktanya justru sampai detik ini Pemerintahan Diktator Suriah pimpinan Bashar Al Assad masih cukup kuat. Suriah tentu berbeda dengan Libya dikarenakan faktor politik dan ekonomi yang berbeda pula.
Serangan sporadis militer Suriah ditujukkan kepada para pemberontak islam sunni yang berpusat di Homs, Deera, dan Hama, serta sebagian Damaskus, ibukota Suriah. Pemerintah Suriah sendiri yang beraliran alawities, sekte Syiah garis keras ini telah lama memendam kebencian terhadap orang-orang Sunni, dikarenakan perbedaan adat istiadat yang sangat mencolok diantara kedua sekte tersebut, secara politik garis besar, Russia disini memerankan permainan penting mengenai posisi Suriah, karena mereka memiliki kerjasama dalam mengelola laut Kaspia yang kaya akan minyak itu, apabila Suriah jatuh ketangan AS, maka habislah sumber daya ekonomi Russia dilaut Kaspia, belum lagi berbagai jalur pelayaran yang selama ini dinikmati oleh para pedagang Russia-Suriah diperairan tersebut, sehingga muncul statemen dari pemerintahan Russia bahwa mereka siap untuk menghalau semua serangan barat yang ditujukan kepada Suriah.
Israel sendiri sudah gerah dan ingin segera AS menendang Al Assad dalam posisinya sebagai presiden sah dari Suriah, namun Al Assad mengancam akan melakukan serangan ke Tel Aviv apabila AS berani menyerang Suriah. Tarik ulur permasalahan politik menjadi semakin kabur tatkala utusan diplomatik Suriah melakukan konferensi di PBB yang mengatakan tatkala selama masih ada teroris yang melakukan aksi pemberontakan dinegaranya, maka, perdamaian tidak mungkin untuk dilakukan di negara ini.
Kelompok muslim sunni minoritas di Suriah terus memperjuangkan ideologi mereka, melalui perwakilan kelompok Ikhwanul Muslimin, inilah yang menjadi berbagai permasalahan ganjalan bagi AS untuk berfikir ulang mengenai rencananya dalam menginvasi Suriah. Disatu sisi mereka ingin segera menegakkan HAM terhadap Suriah, namun apabila Al Assad jatuh, maka kemungkinan penggantinya akan berada di tangan Ikhwanul Muslimin, sementara kelompok ini sendiri sudah berabad-abad sejak kemunculan pertama kalinya di Mesir melakukan permusuhan terhadap barat, itu sama saja AS membantu musuh bebuyutan mereka apabila mencokok Al Assad, belum lagi intervensi Russia yang akan mempertahankan mati-matian Suriah menjadi ganjalan lain, disatu sisi keselamatan Israel juga menjadi harga mati bagi AS.
Para Pemberontak Revolusioner yang diisi oleh sebagian desersi Militer dan simpatisan menjadi tidak efektif dalam upaya untuk menggalang kekuatan dalam melawan Rezim Al Assad, karena secara persenjataan dan kemampuan militer mereka jauh berada dibawah Rezim Al Assad. Hak veto yang selalu dilayangkan China dan Russia menjadi ganjalan keras bagi usaha menemukan kata mufakat dalam urusan diplomatik.
Sementara setiap harinya dalam laporan korban terus bertambah, melalui laporan HRW, bahwa jumlah total korban represif pemerintahan Al Assad sudah mencapai 8000 orang, pemakaman para syuhada dibombardir oleh tank-tank pemerintah, kota Homs terus digempur siang-malam, para wanita ditangkap dan diperkosa oleh Rezim Pemerintah, arogani AS dan sekutunya dalam menegakkan HAM menjadi palsu dan kabur, Libya bisa di bereskan oleh AS dan Nato, kenapa Suriah tidak ??

Sabtu, 10 Maret 2012

Foto-Foto Kejayaan Kekhalifahan Turki Utsmani [1299-1924]

Sulaiman Agung bersama Francois I[Raja Prancis] saat mereka memutuskan untuk beraliansi.
Hayreddin Barbarossa, Staf Angkatan Laut Turki Utsmani merupakan Panglima Militer Laut terhebat pada zamannya.
Sultan Mehmed II merupakan Seseorang yang berhasil menaklukan Konstantinople, benteng terakhir kerjaan Kristen Ortodox melalui pengepungan militer selama 55 hari
Sultan Bayazid I, merupakan Jenderal Militer Agung dalam jajaran Kesultanan Turki Utsmani, namun sayang harus kalah perang oleh kekuatan Islam lainnya, yaitu Kekaisaran Moghul[Mongol], pimpinan TimurLank
Sultan Suleiman Agung, bersama Harem Sultan Roxelana, karya pelukis Eropa Anton Hickel.
Foto Keagungan Sultan Mehmed II, Diabadikan oleh pelukis Eropa Gentille Bellini.
Lukisan dramatisasi Pengepungan Konstantinople pada 1453.
Paukan Elit Turki Utsmani [Ottoman], Jannissary, saat pengepungan, Esztergom 1543.
Abdul Hamid Han, sosok Sultan Turki Utsmani terakhir.

Daftar Blog Saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger