Rabu, 20 Juli 2011

Anatomi Perencanaan, Perburuan Manusia, dan Pembunuhan (bag. 1)

Anatomi Perencanaan, Perburuan Manusia, dan Pembunuhan (bag. 1)


Dalam karya novel kriminal yang ditulis oleh Frederick Forsyth, berjudul The Day of The Jackal banyak sekali hal-hal yang didalamnya cukup menggemparkan, bagaimana tidak, novel ini telah banyak menginspirasikan berbagai peristiwa pembunuhan serupa di berbagai belahan dunia lainnya.
Perdana Mentri Israel, Yilzhak Rabin yang pada tahun 1993 menandatangani perjanjian damai dengan Palestina dibunuh oleh seorang radikal Yahudi ekstrem kanan, kabarnya terinspirasi oleh anatomi pembunuhan yang dilakukan oleh tokoh yang bernama sandi Jackal dalam novel ini.
Berbagai pemalsuan dokumen-dokumen yang dilakukan oleh sang pembunuh bayaran profesional ini juga telah menginspirasikan banyak orang untuk melakukannya, dan berhasil.


Persiapan demi persiapan yang matang dilakukan oleh Sang Jackal dalam upaya nya untuk melakukan pembunuhan terhadap Presiden Charles De Gaulle, setelah melakukan pertemuan dengan tiga petinggi OAS-Organisasi Teroris di Prancis- yang bersembunyi di sebuah hotel di Roma.
Casson dan Monclairt dan Rodin sebagai pimpinan dari gembong Teroris tidak putus asa dan patah arang setelah berbagai upaya pembunuhan yang mereka rencanakan maupun lakukan bersama dengan para anggota OAS lainnya, namun karena kuatnya sistem pertahanan Presiden De Gaulle, sehingga membuat mereka sulit untuk melakukan aksi kudeta terhadap presiden Prancis ini.
OAS sendiri adalah sebuah organisasi teror yang didirikan atas dasar patriotisme naif para anggotanya yang merasa kecewa karena De Gaulle sang presiden telah menandatangani perjanjian damai dengan pemberontak Al-Jazair dan memberikan wilayah jajahan Prancis tersebut kepada para pemberontak, sudah banyak tentara Prancis yang meninggal disana oleh para pemberontak Arab yang mereka sebut dengan nada hinaan sebagai “para melon” namun kematian, derita, cacat dan berbagai pembunuhan sadis yang dilakukan oleh para pemberontak terhadapa para tentara Prancis dimaafkan dan malahan kekuasaannya dialihkan begitu saja kepada pihak Al-Jazair oleh De Gaulle.
OAS pun tercatat telah melakukan enam kali upaya pembunuhan dan selalu gagal.
Mereka pun sekarang mulai menggunakan metode lain, yaitu menyewa jasa pembunuh bayaran profesional yang namanya sama sekali tidak pernah diketahui oleh pihak interpol manapun, fisik, sifat, perilaku, nama, pasport, tidak ada orang yang tahu.
Disinilah pertarungan dua kekuatan kembali terjadi, OAS dan Pihak Pemerintah Prancis beradu cerdas dalam aksi saling bunuh ini.
courtesy: the day of the jackal-frederick forsyth

Daftar Blog Saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger