Selasa, 07 Desember 2010

Perang Chechnya : Pertempuran atau Pembantaian Masal



Setelah redupnya api perjuangan yang begitu dahsyat pasca perang chechnya 1(1994-96) dan Perang Chechnya 2 (1999-2000), kini permasalahan yang berada di negeri pecahan federasi Rusia tersebut lebih berkutat pada masalah fitnah dan gesekan-gesekan diantar faksi mujahidin itu sendiri, bagaimana Presiden Chechnya sekarang yaitu Ramzan Khadyrov yang pro Moscow tentu saja ditentang habis oleh kelompok-kelompok Mujahidin yang lebih radikal seperti Dokka Umarov yang jelas-jelas menolak dan menginginkan tidak hanya Chechnya tetapi seluruh wilayah didaerah Kaukasus berada pada penegakan syariat Islam yang ketat dengan mendirikan North Kaukasia Emirates.

Pengeboman di Apartemen dan stasiun kereta api di Rusia tak pelak memunculkan tuduhan bahwa para gerilyawan lah yang melakukan itu semua, namun meskipun telah dibantah oleh Warlods(dewa perang) Chechnya yaitu Syamil Basayev dan Ibn-Khattab namun tetap saja Rusia menuduh merekalah yang melakukan itu semua dan tetap bertekad untuk melakukan perlawanan terhadap para teroris tersebut, sampai dikemudian hari salah seorang agen FSB(dinas intelijen Rusia) mengakui bahwa itu adalah buah karya mereka, bagaimana mereka merancang pengeboman tersebut terhadap warganya sendiri dalam rangka untuk menebar fitnah terhadap gerilyawan Chechnya untuk membenarkan aksi Rusia dalam menginvasi (sekali lagi) ke wilayah Chechnya.

Selain itu selama perang Chechnya 2 pun bagaimana dengan liciknya Rusia menipu ke 75 Mujahidin dengan mengatakan apabila mereka menyerahkan diri, mereka akan diberikan amnesti oleh pihak Rusia, namun nyatanya mereka malah dibunuh dengan keji, mereka juga melakukan adu domba antara para gerilyawan dengan penduduk sipil sehingga membuat komposisi kekuatan mereka makin melemah.

Pelanggaran HAM yang parah dimana dalam peperangan seharusnya sipil tidak boleh dibunuh namun mereka dengan seenaknya saja melakukan pembantaian masal terhadap warga Chechnya seperti yang terjadi pada “Komsomolskoye Massacre” yaitu sebuah desa diwilayah Chechnya dimana para warga dibantai habis tanpa belas kasihan, anak-anak dan wanita yang tengah bersembunyi dilempari granat dari luar oleh tentara Rusia, para wanitanya diperkosa berkali-kali bahkan pada waktu lain ada satu kejadian dimana gadis Chechnya berusia delapan belas tahun diperkosa setelah itu dibunuh dengan cara dilindas oleh tank baja milik mereka.
Seorang jurnalis asal Rusia, Anna Politkovskaya mengatakan bahwa “desa tersebut sudah tidak ada” alias rata dengan tanah, Anna pun kemudian mendapatkan sebuah rekaman video dari seorang tentara Rusia yang mengaku tidak dapat tidur berhari-hari dengan harapan apabila kasus tersebut diungkap dapat membuatnya tenang, yang memperlihatkan kekejaman dimana pasukan Rusia mencaci maki dan menyiksa mereka dengan brutal dan terus saja menendangi mereka meskipun orang-orang Chechnya itu sebagian terluka parah, dengan tangan buntung dan pendarahan yang hebat, yang akhirnya pengungkapan kasus ini harus berujung tewasnya sang jurnalis tersebut beberapa waktu kemudian setelah diungkapnya kasus video tersebut.
Siapa pelaku pembunuh Anna?? Kita tidak tahu siapa pelakunya. . .



0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger