Para pejuang Chechnya yang tak kenal lelah dalam bertempur ini patut kita hargai perjuangan mereka, bagaimana mereka berjuang tidak saja untuk tanah air mereka namun juga untuk agama mereka, menjaga kehormatan sebagai Muslim yang terus saja dihinakan oleh tentara-tentara Rusia yang tanpa hentinya melakukan pengeboman, penyerangan dan membunuhi warga sipil, memperkosa para wanitanya, melindas mereka dengan tank, para bayi yang menangis kehilangan kakinya, orang-orang tua renta yang menangisi harta bendanya ludes digilas dan dihancurkan tanpa ampun oleh tentara Rusia itu, merekalah para pejuang yang telah membela tanah air mereka, meskipun fitnah dan adu domba sering kali dilakukan oleh Rusia untuk melemahkan mereka. Berikut adalah beberapa pejuang Chechnya yang perlu kita apresiasi perlawanannya yang sebagian dari mereka telah syahid.
Syekh Abdul Halim Sadulayev : Pada awalnya ia adalah seorang ulama, sebagian masa kecilnya ia habiskan di kota Argun dan disanalah ia mempelajari islam, sehingga orang-orang menambahkan gelar syekh didepannya karena pendalamannya tentang agama islam, pergaulannya dengan detasemen-detasemen tempur pejuang Chechnya membuat ia merubah pola pikirnya untuk bergabung dengan mereka, setelah dirinya diangkat untuk menggantikan Aslan Maskhadov, pemimpin pejuang Chechnya sebelumnya, ia pun merubah pola pikir para pejuang yang sebelumnya hanya berfokus pada tanah air mereka, yaitu Chechnya menjadi lebih meluas, yaitu ia ingin membebaskan seluruh wilayah Kaukasus dari cengkraman Rusia. Istrinya pun sempat diculik dan dibunuh secara brutal namun itu tidak menyurutkan perjuangannya sampai akhirnya ia syahid setelah baku tembak dengan FSB(Dinas Intelijen Rusia).
Movsar Barayev : Ia adalah keponakan dari Arbi Barayev, salah satu dari pejuang Chechnya, namanya tidak begitu dikenal sebelmu-sebelumnya, sampai akhirnya dunia memblow-up performanya saati ia memimpin sekelompok bersenjata melakukan penyanderaan di sebuah gedung teater di Moscow pada 2002, tuntutannya jelas yaitu menghimbau kepada Rusia untuk menghentikan perang di Chechnya, kelompok bersenjata yang ia pimpin ia namakan sebagai Suicidal Death Squad, selama tiga hari melakukan aksi penyanderaan sampai akhirnya unit Spetnaz(Pasukan Khusus Rusia) melakukan aksi penyergapan yang berujung pada tewasnya ratusan penonton yang disebabkan oleh racun yang dimasukkan kedalam saluran pendingin ruangan oleh Paukan Rusia itu sendiri, Movsar Barayev pun tewas setelah baku tembak dengan aparat.
Ruslan Gelayev : Pasukan Rusia menjulukinya sebagai Black Angel karena ia selalu berpakaian hitam-hitam dan kekejamannya yang suka mengeksekusi orang khususnya tentara Rusia membuat mereka gentar namun disatu sisi mereka pun sangat bernafsu untuk menghabisinya, pada saat pemerintahan Presiden Dzokhar Dudayev (Presiden pertama Chechnya) ia pun sempat menjadi pemimpin unit pasukan khusus yaitu unit Borz(Wolf), kekejamannya pun ia perlihatkan setelah mengultimatum pasukan Rusia agar menghentikan untuk menggempur desa Shatoy, setelah sebelumnya ia pun sempat mengeksekusi 8 tentara Rusia lainnya, pada perang Chechnya 2, gelayev mengalami banyak kemunduran, sempat diturunkan pangkatnya pula oleh Aslan Maskhadov dan terkepung oleh tentara Rusia di Komsomolskoye dan banyak mengalami miskomunikasi, salah satunya adalah saat ia mengharapkan bantuan kedatangan kendaraan yang akan mengangkutnya yang dijanjikan oleh Arbi Barayev, namun kendaraan itu tidak pernah datang dan akhirnya ia pun terpaksa habis-habisan berjuang dengan pasukan seadanya. Dengan kondisi terkepung ia pun mencoba untuk melarikan diri ke Georgia, namun nasib naas menimpanya saat ia kepergok oleh pasukan patroli Rusia dan ditembaki hingga tewas.
Syamil Basayev : Namanya diambil dari Imam Syamil, kerap orangtuanya pun berharap ia bisa menjadi seperti Imam Syamil, Basayev merupakan pejuang paling radikal diantara para pejuang Chechen lainnya, ia pun terkenal akan duet mautnya dengan emir kahthab dan dijuluki sebagai warlords(dewa perang), namanya mulai mencuat saat ia melakukan penyergapan di sebuah rumah sakit Budionovsk(selatan Rusia), karirnya di bidang kemiliteran dimulai saat ia mendaftarkan diri pada dinas militer Uni Soviet, namun hanya sebagai petugas pemadam kebakaran karena diskriminasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap etnis Chechen, karir perjuangan yang sebenarnya baru ia rasakan saat bergabung dengan pasukan Dzokhar Dudayev untuk kemerdekaan Chechnya setelah sebelumnya pernah bertempur pula di Abkhazia, Basayev sempat dituduh mendalangi aksi pengeboman di apartemen, dan stasiun kereta api di wilayah Rusia, namun ia membantahnya tetapi ia bertanggung jawab bahwa aksi penyanderaan di sebuah sekolah di Beslan, Rusia adalah hasil rancangannya. Basayev tewas saat kendaraan yang ia kendarai tiba-tiba meledak dan membunuh dirinya, menurut pihak Rusia agennya yang menaruh bahan peledak dikendaraanya, tetapi hal ini dibantah oleh kavkaz center(media pejuang chehchen) bahwa ini murni kecelakaan.
0 komentar:
Posting Komentar