Kamis, 09 Desember 2010

Krisis Penyanderaan di Rumah Sakit Budyonnovsk, Rusia


Juni 1995 mungkin akan menjadi salah satu tanggal yang paling dikenang oleh warga Rusia, khususnya orang-orang yang pernah terlibat atau menjadi sandera didalamnya. Sekitar 150-an kelompok bersenjata yang merupakan pejuang kemerdekaan Chechnya, pimpinan Syamil Basayev melakukan sebuah penyerangan kesebuah wilayah diselatan Rusia, Budyonnovsk, para pejuang ini masuk kedalam kota dengan menggunakan truk-truk pengangkut mayat dari Chechnya, yang seharusnya dipakai untuk mengangkut mayat-mayat tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran di Chechnya, setelah sebelumnya mereka mengirimkan beberapa agen mata-mata untuk menyusup ke dalam kota Budyonovsk.

Penyerangan awal dilakukan pada siang hari tanggal 14 Juni, dengan menyerang pos-pos polisi dan beberapa kantor pemerintahan yang menyebabkan sekitar 20 orang tewas dipihak Rusia, sadar bahwa mereka tengah diserang, mereka pun berkordinasi untuk meminta bantuan pasukan Rusia, dan baku tembak pun berlangsung alot, menyebabkan para pejuang Chehcnya harus mundur dan melakukan penyanderaan terhadap sebuah rumah sakit dengan menawan hampir 1500 orang sipil didalamnya.

Basayev pun mengultimatum setelah pihak media diizinkan masuk dengan mengultimatum pihak Rusia untuk menghentikan segala aktivitas militernya diwilayah Chechnya, apabila tuntutan itu tidak dipenuhi, maka ia akan mengeksekusi semua tawanan, bukannya mengabulkan, pihak Rusia malah balik mengancam akan mengeksekusi 2000an warga Chechnya, setelah sebelumnya pihak pejuang telah mengeksekusi 6 orang sandera, semuanya berasal dari kalangan aparat Rusia, tidak ada warga sipil yang dibunuh.

Tidak gentar menghadapi ultimatum dari para pejuang, pasukan khusus Rusia pun mulai berhamburan masuk untuk melakukan penyergapan, namun mereka mendapatkan perlawanan sengit dari pihak pejuang, baku tembak tersebut menewaskan 30 sandera pada akhirnya, hal ini kemudian banyak dikritik bahwa sebagian sandera itu malah dibunuh oleh pasukan Rusia itu sendiri, akibat granat yang dilemparkan oleh mereka dari luar serta pemutusan aliran listrik yang dilakukan Rusia membuat beberapa pasien UGD kehabisan nafas.

Namun pihak Rusia tidak pernah mau belajar dari kesalahan mereka dengan melakukan sekali lagi upaya pengambil alihan Rumah Sakit dari para pejuang Chechnya, dan sekali lagi mereka gagal, dan malah semakin menambah korban dipihak sipil akibat ledakan granat, peluru nyasar hasil baku tembak diantara kedua belah pihak. Pihak otoritas Rusia pun melakukan tuduhan bahwa pejuang Chechnya menggunakan warga sipil sebagai perisai hidup atau tameng.

Akhirnya pada tanggal 18 Juni, pihak Rusia yang diwakili oleh perdana menteri Victor Chernomyrdin, melakukan kesepakatan gencatan senjata dengan Syamil Basayev, semua aktivitas militer Rusia di Chechnya dihentikan, dan sandera pun dibebaskan oleh Basayev, sementara itu para pejuang yang tersisa pun diberikan perjalanan aman menuju Chechnya serta membawa para pejuang yang tewas dengan kendaraan khusus berpendingin udara ke Chechnya.
(sumber, buku perang checnya, Agus Subiakto)

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger