Pada tulisan pertama kita telah melihat bagaimana AS membuat huru-hara di Timur Tengah lalu Asia Timur, lalu bagaimana dengan wilayah lainnya?? Mereka pun pasti terjangkau oleh tangan-tangan kotor AS, karena tidak ada sejengkal pun wilayah di dunia ini yang bersih dari permainan AS.
Pemberontak FARC adalah sebagai pemberontak terbesar dan masih eksis hingga kini yang bercokol di Negara Kolombia, AS pun mencoba untuk memberikan bantuan dana yang besar terhadap pemerintah Kolombia guna membasmi FARC, namun bukannya dibasmi malahan FARC semakin eksis, mereka pun semakin beringas dengan membunuhi para pejabat Negara, melatakan kepala mereka ditengah jalan dan melakukan pengeboman di daerah-daerah sentral ekonomi di Bogota, Kolombia. Semua itu dapat terjadi karena ada unsur kesakithatian mereka terhadap pemerintah dan kebencian itu diperparah dan semakin menjadi-jadi karena AS bermain dibelakang semua ini.
Pemerintahan Sandinista di Nikaragua adalah pemerintahan yang sah dan demokratis dinegaranya namun karena ketidaksukaan AS terhadap mereka, AS pun berusaha untuk menggulingkan mereka dengan membiayai dan melakukan pelatihan terhadap para pemberontak hingga pemerintahan tersebut tumbang.
Soekarno sebagai pemimpin yang revolusioner dan anti-imperialisme jelas menolak berkonco dengan blok barat pimpinan AS namun ia pun menolak untuk berkomplot dengan blok timur pimpinan Uni Sovyet, tetapi kekuatan Komunis sepertinya lebih menggiurkan dan menginfiltrasi pola pikir Soekarno, bagaimana PKI dapat menjadi besar di Indonesia, kemudian kedekatannya dengan Fidel Castro maupun Pemimpin revolusioner tak tertandingi El Che Guevarra semakin menguatkan ketidaksukaan AS terhadap Soekarno, bisa ditebak sendiri hasilnya seperti apa?
Namun dalam operasinya AS tidak selamanya sukses, pada saat krisis perang nuklir, kekuatan dua pengaruh dua kutub antara blok barat dan blok timur. Kuba sebagai Negara anggota blok timur mengizinkan rudal-rudal Uni Sovyet untuk diletakkan di negaranya sebagai perlindungan terhadap serangan Negara AS, tentu saja ini membuat AS berang dan ingin memberangus pemerintahan Fidel Castro yang saat itu berkuasa, padahal AS sendiri sebenarnya meletakkan rudal mereka di Polandia yang notabene membuat Uni Sovyet terancam, AS pun menggunakan cara konvensional dengan melakukan pelatihan terhadap orang-orang yang anti Castro dan disaat yang tepat mereka akan melakukan upaya kudeta terhadap pemerintahannya namun sayang kekuatan KGB( Dinas Intelijen Uni Sovyet) terlalu kuat pengaruhnya sehingga semua usaha AS yang didalangi CIA(Dinas Intelijen AS) menjadi bias dan menuai hasil yang memalukan.
(Fin, dari berbagai sumber diantaranya Operasi Gelap CIA(Zaenurrofik), Intelijen dan Spionase(Majalah Angkasa edisi koleksi))
0 komentar:
Posting Komentar