
(Resensi Buku)
Para pembajak pesawat dalam serangan 11 September yang ternyata tinggal di Eropa, membuat jurnalis Wall Street Journal dan juga peraih Pulitzer Prize, Ian Johnson, bertanya-tanya, bagaimana kelompok seradikal itu bisa membenamkan akar-akarnya di dunia Barat. Sebagian besar laporan merujuk ke masa dua puluh tahun silam, yaitu dukungan AS terhadap para gerilyawan di Afghanistan. Namun, Johnson menggali lebih dalam lagi hingga ke masa Perang Dingin, yaitu kisah sebuah kelompok Muslim eks-Soviet yang berpaling ke pihak Jerman selama Perang Dunia II.
Agen-agen Jerman mengubah kelompok itu menjadi mesin propaganda anti-Soviet. Lalu...